Dakwah adalah amal yang terbaik, karena dakwah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal shalih
adalah amal dakwah, sehingga
dakwah
merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa dakwah ini maka amal shalih tidak akan berlangsung.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
“ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah
diri ?” (Fushilat (41): 33).
merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa dakwah ini maka amal shalih tidak akan berlangsung.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
“ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah
diri ?” (Fushilat (41): 33).
Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah
mengatakan dalam tafsirnya: Allah set menyeru manusia: “Wahai manusia, siapakah
yang lebih baik perkataannya selain orang yang mengatakan Rabb kami adalah
Allah, kemudian istiqamah dengan keimanan itu, berhenti pada perintah dan
larangan-Nya, dan berdakwah (mengajak) hamba-hamba Allah untuk mengatakan apa
yang ia katakan dan mengerjakan apa yang ia lakukan. ” (Tafsir Ath- Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wil
Al-Quran, 21/468).
Al-Quran, 21/468).
Bagaimana tidak akan menjadi ucapan dan
pekerjaan yang terbaik? Sementara dakwah adalah pekerjaan makhluk terbaik yakni
para nabi dan rasul
alaihimussalam. Sayyid Quthb rahimahullah
berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran:
“ Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da ’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da ’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da ’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi …”
alaihimussalam. Sayyid Quthb rahimahullah
berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran:
“ Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da ’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da ’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da ’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi …”
(Fi Zhilal
Al-Quran 6/295).
No comments:
Post a Comment