Friday, May 10, 2013

GETARAN SAAT WUDHU’ YANG SEMPURNA



“Barang siapa berwudhu’ lalu dibaguskan wudhu’-nya dan dikerjakan sholat dua raka’at di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu’ dan sholat itu sesuatu hal duniawi, niscaya keluarlah dia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” (HR. Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan)

Wudhu’ sering tidak mendapatkan perhatian serius dalam peribadatan kita. Maklum, syariat wudhu’ sangat sederhana dan mudah dilakukan. Sekedar membasuh muka, tangan, telinga, mengusap rambut, dan membasuh kaki. Apalagi keadaan yang dibasuh sering kali sudah bersih dari najis, sehingga tidaklah terlalu repot membasuh semua bagian tubuh ini. Padahal, wudhu’ adalah ibadah dzikir yang merupakan sarana pembersihan jiwa, yang dimulai dari sisi paling luar (fisik) sampai ke dalam ruhaninya.
Kesempurnaan shalat sangat tergantung kepada kesempurnaan wudhu’-nya, sebab shalat seseorang tidak akan sah jika wudhu’-nya sendiri tidak sah. Shalat tidak akan sempurna jika wudhu’-nya tidak sempurna. Jika wudhu’nya tidak dalam keadaan ingat kepada Allah (lalai), maka wudhu’-nya tidak memberikan dampak apa – apa kepada jiwa kecuali hanya tubuh basah terkena air.


“barang siapa mengingat Allah (dzikrullah) ketika wudhu’, niscaya disucikan oleh Allah tubuhnya secara keseluruhan. Dan barang siapa tidak mengingat Allah (dzikrullah) niscaya tiada disucikan oleh Allah dari tubuhnya selain yang kena air saja.”
(HR. Abdul Razaq Filjam Ishaghir)


“Sabda Rasulullah SAW yang lain : Barang siapa memelihara baik – baik lima sholat fardhu dengan menyempurnakan wudhu’-nya dan menjaga waktu – waktunya, maka hal itu akan menjadi nur (cahaya) dan burhan (hujjah, bukti) baginya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang melalaikannya akan dikumpulkan kelak bersama Fir’aun dan Hamman.”
(Dirawikan Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Al Baihaqi)


Ketika berwudhu’, seyogyanya kita melakukannya sebagai bentuk peribadatan seperti halnya melakukan sholat, karena wudhu’ merupakan prosesi pembersihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah SAW. Cara ini di tempuh (disyariatkan) dalam rangka mempersiapkan diri menghadap Allah Yang Maha Suci. Hadits lain berkaitan dengan wudhu’ adalah sebagai berikut :

“Barang siapa berwudhu’ lalu dibaguskan wudhu’-nya dan dikerjakan sholat dua raka’at di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu’ dan sholat itu sesuatu hal duniawi, niscaya keluarlah dia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” (HR. Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan)


Wudhu’ merupakan prosesi ibadah yang dipersiapkan untuk membersihkan jiwa agar mampu melakukan kesambungan komunikasi dengan Allah Yang Maha Suci. Dan akan mendatangkan aora (sinar) yang memancar dari keheningan hatinya.
Mari kita mencoba memasuki proses wudhu’ sebagai ajang pembersihan jiwa, agar kita dapat mendapatkan Nur dari wudhu’ yang akan membekas ketika memasuki ibadah shalat,


1. Mulailah dengan mengucapkan : ”Bismillahirrahmanirrahim”, hubungkan jiwa Anda kepada Allah..... rasakan bahwa Anda sedang melakukan proses pembersihan tubuh dan jiwa.

2. Cucilah kedua tangan dengan air mutlak. Pastikan hati tetap tersambung kepada Allah sampai muncul getaran rasa tenang dan sejuk di dada

3. Bersihkan mulut sebagai bagian proses pembersihan jiwa dengan berkumur-kumur.

4. Bersihkan kedua lubang hidung. Hayati dengan persaan dan dilakukan secara perlahan – lahan, tidak terburu – buru, sebab hal ini akan menutup rasa sambung/ingat kepada Allah.

5. Hadirkan jiwa Anda kepada Allah, bahwa Anda sedang malakukan pembersihan jiwa. Kehadiran jiwa ini akan membuat rasa menjadi sangat hening dan peka serta getaran kesambungan semakin kuat / khusyu’

6. Basuhlah muka Anda dengan air perlahan sekali sambil dirasakan ...... ulangi tiga kali.

7. Selanjutnya basuhlah kedua lengat sampai siku, mengusap rambut kepala, mengusap daun telinga, dan kedua kaki..... semua dilakukan dengan tidak terburu – buru. Lakukan hal ini dengan tetap tersambung kepada Allah sehingga getaran kekhusyu’an dalam wudhu’ itu akan terus terbawa sampai kita melakukan shalat.

8. Sempurnakan dan diamlah sejanak lalu berdoalah.

No comments:

Post a Comment